mari kita belajar sedikit tentang teori yang satu ini sobat, inshallah akan bermanfaat buat kita,,,,
TEORI PEMBELAJARAN KOGNITIF DALAM PSIKOLOGI KONSUMEN
menurut teori ini sobat pembelajaran merupakan suatu aktifitas mental. Manusia senantiasa diharapkan pada suatu masalah dalam hidupnya. proses belajar terjadi sebagai upaya manusia untuk mengatasi masalah. dalam mengatasi masalah inikonsumen akan memperoses informasi yang melibatkan proses mental yang kompleks. kemampuan mengomplain informasi ini tergantung pada kemampuan kognitif konsumen dan kompleksitas informasi yang akan diproses. Konsumen akan mengolah informasi mengenai atribut produk, merk, perbandingan antar merk atau hal-hal lain yang terkait. Kemampuan mengingat mengingat antar individu juga berbeda-beda. Ada individu yang mudah mengingat yang di sajikan dalam bentuk verbal dan sebaliknya ada individu yang mudah untuk mengingat hal-hal sifatnya visual. Sedangkan tingkat kompleksitas informasi akan mempengaruhi pengolahan informasi yang dilakukan.
psikologi berbagi
Saturday, March 16, 2013
Tuesday, March 12, 2013
TUJUAN PSIKOTERAPI
Sobat-sobat aku yang berbahagia kali ini saya akan berbagi sedikit tentang psikoterapi, maklum baru saja dapat pencerahan....oke langsung saja, berikut ini akan saya uraikan mengenai tujuan dari psikoterapi secara khusus dari beberapa metode dan tekhnik psikoterapi yang banyak peminatnya, dari dua orang tokoh yakni Ivey, et al (1987) dan Corey (1991).
1. Tujuan psikoterapi dengan pendekatan Psikodinamik menurut Ivey, et al (1987) adalah : membuat sesuatu yang tidak sadar menjadi sesuatu yang disadari. Rekonstruksi kepribadiannya dilakukan terhadap kejadian-kejadian yang sudah lewat dan menyusun sintesis yang baru dari konflik-konflik yang lama.
2. Tujuan psikoterapi dengan pendekatam psikoanalisis menurut Corey (1991) dirumuslan sebagai : membuat sesuatu yag tidak sadar menjadi sesuatu yang disadari. Membantu klien dalam menghidupakan kembali pengalaman-pengalaman yang sudah lewat dan bekerja melalui konflik-konflik yang ditekan melalui pemahaman intelektual.
3. Tujuan psikoterapi dengan pendekatan Rogerian, terpusat pada peribadi, menurut Ivey, et al (1987) adalah : untuk memberikan jalan terhadap potensi yang dimiliki seseorang menemukan sendiri arahnya secara wajar dan menemukan dirinya sendiri yang nyata atau yang ideal dan mengeksplorasi emosi yang majemuk serta memberi jalan bagi pertumbuhan dirinya yang unik.
4. Tujuan psikoterapi dengan pendekatan behavioristik, dijelaskan oleh Ivey, et al (1987) sebagai berikut : untuk menghilangkan kesalah dalam belajar dan berperilaku dan untuk mengganti dengan pola-pola perilaku yang lebih bisa menyesuaikan. Arah perubahan perilaku yang khusus dilakukan oleh klien. Corey (1991) menjelaskan mengenai hal ini sebagai berikut : Terapi perilaku bertujuan secara umum untuk menghilangkan perilaku yang malasuai (mal adaptive) dan lebih banyak mempelajari perilaku yang efektif.
5. Tujuan psikoterapi dengan metode dan teknik Gestalt, dirumuskan oleh Corey, et al (1987) sebagai berikut : Agar seseorang lebih menyadari mengenai kehidupannya dan bertanggung jawab terhadap arah kehidupan seseorang. Corey (1991) merumuskan tujuan Gestalt sebagai berikut : membantu klien memperoleh pemahaman mengenai saat-saat dari pengalamannya. unutk merangsangya meneriama tanggung jawab dari dorongan yang ada di dunia dalamnya yang bertentangan dengan ketergantungannya terhadap dorongan-dorongan dari dunia luar.
itu lah sobat sekelumit pengetahuan yang bisa saya bagi kali ini..di postingan berikutnya inshallah akan selalu beebeda,,,tapi tidak jauh-jauh dari dunia psikologi tentunya...semoga bemanfaat dan beguna...wassalam..
1. Tujuan psikoterapi dengan pendekatan Psikodinamik menurut Ivey, et al (1987) adalah : membuat sesuatu yang tidak sadar menjadi sesuatu yang disadari. Rekonstruksi kepribadiannya dilakukan terhadap kejadian-kejadian yang sudah lewat dan menyusun sintesis yang baru dari konflik-konflik yang lama.
2. Tujuan psikoterapi dengan pendekatam psikoanalisis menurut Corey (1991) dirumuslan sebagai : membuat sesuatu yag tidak sadar menjadi sesuatu yang disadari. Membantu klien dalam menghidupakan kembali pengalaman-pengalaman yang sudah lewat dan bekerja melalui konflik-konflik yang ditekan melalui pemahaman intelektual.
3. Tujuan psikoterapi dengan pendekatan Rogerian, terpusat pada peribadi, menurut Ivey, et al (1987) adalah : untuk memberikan jalan terhadap potensi yang dimiliki seseorang menemukan sendiri arahnya secara wajar dan menemukan dirinya sendiri yang nyata atau yang ideal dan mengeksplorasi emosi yang majemuk serta memberi jalan bagi pertumbuhan dirinya yang unik.
4. Tujuan psikoterapi dengan pendekatan behavioristik, dijelaskan oleh Ivey, et al (1987) sebagai berikut : untuk menghilangkan kesalah dalam belajar dan berperilaku dan untuk mengganti dengan pola-pola perilaku yang lebih bisa menyesuaikan. Arah perubahan perilaku yang khusus dilakukan oleh klien. Corey (1991) menjelaskan mengenai hal ini sebagai berikut : Terapi perilaku bertujuan secara umum untuk menghilangkan perilaku yang malasuai (mal adaptive) dan lebih banyak mempelajari perilaku yang efektif.
5. Tujuan psikoterapi dengan metode dan teknik Gestalt, dirumuskan oleh Corey, et al (1987) sebagai berikut : Agar seseorang lebih menyadari mengenai kehidupannya dan bertanggung jawab terhadap arah kehidupan seseorang. Corey (1991) merumuskan tujuan Gestalt sebagai berikut : membantu klien memperoleh pemahaman mengenai saat-saat dari pengalamannya. unutk merangsangya meneriama tanggung jawab dari dorongan yang ada di dunia dalamnya yang bertentangan dengan ketergantungannya terhadap dorongan-dorongan dari dunia luar.
itu lah sobat sekelumit pengetahuan yang bisa saya bagi kali ini..di postingan berikutnya inshallah akan selalu beebeda,,,tapi tidak jauh-jauh dari dunia psikologi tentunya...semoga bemanfaat dan beguna...wassalam..
Saturday, March 9, 2013
motivasi dalam MSDM
Pengertian Motivasi
Dalam pokok bahasan bidang studi MSDM, motivasi merupakan bagian kecil dari sub topik pokok kajian ilmu yang menyangkut MSDM. Dalam sejarahnya teori motivasi berkembang di era 1950-an, dimana proses dan formulasi telah terbentuk ketika itu. Pengertian motif yaitu : Segala daya yang mendorong seseorang melakukan sesuatu (Prof. S. Nasution).
Pekerjaan merupakan suatu pertimbangan yang sangat penting dalam motivasi. Pada umumnya, alasan mengapa seseorang bekerja dengan semangat yang tinggi adalah pekerjaan itu sendiri memberikan lebih banyak dari apa yang dicarinya.
Pengertian motivasi menurut Veithzal Rivai (2003 : 455) adalah :
“serangkaian sikap dan nilai-nilai yang mempengaruhi individu untuk mencapai hal yang spesifik sesuai dengan tujuan individu”.
Sikap dan nilai tersebut merupakan suatu kekuatan yang mampu mendorong individu untuk bertingkah laku dalam mencapai tujuan.
Motivasi menurut Fillmore H. Stanford yang dikutip oleh Anwar Prabu Mangkunegara (2001 : 93) Bahwa :
“motivation as an energizing condition of the organism that serves to direct that organism toward the goal of a certain class” ( Motivasi sebagai suatu kondisi yang menggerakkan manusia ke arah suatu tujuan tertentu).
Motivasi adalah kondisi yang menggerakkan pegawai agar mampu mencapai tujuan dari motifnya.
Sedangkan motivasi menurut Robert L. Mathis dan John H. Jackson (2001 : 89), yaitu :
“motivasi merupakan hasrat didalam seseorang yang menyebabkan orang tersebut melakukan tindakan”.
Dari berbagai pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah sebagai kondisi yang berpengaruh membangkitkan, mengarahkan dan memelihara perilaku yang berhubungan dengan lingkungan kerja dalam mencapai tujuan.
Dalam pokok bahasan bidang studi MSDM, motivasi merupakan bagian kecil dari sub topik pokok kajian ilmu yang menyangkut MSDM. Dalam sejarahnya teori motivasi berkembang di era 1950-an, dimana proses dan formulasi telah terbentuk ketika itu. Pengertian motif yaitu : Segala daya yang mendorong seseorang melakukan sesuatu (Prof. S. Nasution).
Pekerjaan merupakan suatu pertimbangan yang sangat penting dalam motivasi. Pada umumnya, alasan mengapa seseorang bekerja dengan semangat yang tinggi adalah pekerjaan itu sendiri memberikan lebih banyak dari apa yang dicarinya.
Pengertian motivasi menurut Veithzal Rivai (2003 : 455) adalah :
“serangkaian sikap dan nilai-nilai yang mempengaruhi individu untuk mencapai hal yang spesifik sesuai dengan tujuan individu”.
Sikap dan nilai tersebut merupakan suatu kekuatan yang mampu mendorong individu untuk bertingkah laku dalam mencapai tujuan.
Motivasi menurut Fillmore H. Stanford yang dikutip oleh Anwar Prabu Mangkunegara (2001 : 93) Bahwa :
“motivation as an energizing condition of the organism that serves to direct that organism toward the goal of a certain class” ( Motivasi sebagai suatu kondisi yang menggerakkan manusia ke arah suatu tujuan tertentu).
Motivasi adalah kondisi yang menggerakkan pegawai agar mampu mencapai tujuan dari motifnya.
Sedangkan motivasi menurut Robert L. Mathis dan John H. Jackson (2001 : 89), yaitu :
“motivasi merupakan hasrat didalam seseorang yang menyebabkan orang tersebut melakukan tindakan”.
Dari berbagai pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah sebagai kondisi yang berpengaruh membangkitkan, mengarahkan dan memelihara perilaku yang berhubungan dengan lingkungan kerja dalam mencapai tujuan.
Subscribe to:
Posts (Atom)